Senin, 14 Maret 2016

Nge-Blog-Lagi

Dulu, saya suka banget nge-blog. Mungkin karena dulu itu lebih banyak galau ketimbang sekarang ini. Kalau sekarang, lebih banyak stress(dimaksud : pekerjaan kantor) ketimbang galau. Intinya, pekerjaan saya di kantor cukup menyita waktu, pikiran, dan tenaga. Nah ketika ada waktu kosong, saya lebih milih untuk tidur. Mungkin ini salah satu faktor, kenapa akhir-akhir ini otak saya buntu. Pertama, karena saya nggak pernah baca buku dan kedua, karena saya nggak pernah nulis. Saya miskin kosakata.. 

Hmm... 
Ok, akhir-akhir ini saya merasa komunikasi saya dengan oranglain sedang kurang baik. Saya tidak terlalu ingin basa-basi apalagi ngobrol panjang lebar dengan oranglain. Saya jadi merasa bersalah dengan pasangan (Ray), banyak hal nggak penting dan konyol untuk saya bahas dan berujung pada pertengkaran. Tapi saya nggak mau bilang, "ini hal yang biasa dialami calon pengantin"!!! Oh, pasangan saya mengerti, saya capek dan mengantuk.. Intinya, rasa kantuk menyebabkan terjadinya pertikaian dengan pasangan. 

Selamat Tidur :) 

Senin, 09 November 2015

R A Y

Dear Ray,

Berat ternyata ketika berjauhan denganmu. Aku baca blogmu, aku menemukan tulisanmu ini. Aku adalah perempuan paling beruntung, beruntung menemukanmu, beruntung dicintaimu. Terimakasih atas kebahagiaan ini, sayang. Temani aku untuk hidup.









Please, don't stop to loving me.

Untuk Ray Pradana

Aku belum mengantuk
Aku memikirkanmu
Seminggu rasanya seperti setahun
Aku tidak begitu senang tanpamu disini

Bantalmu yang berjumlah lebih dari lima, cukup hangat
Ah! Aku tidak mendapatkan kecupan
Aku merindukanmu, pasanganku
Segera kembali kepelukanku, sayang

Pelukkanmu pagi tadi, sebelum pergi
Masih hangat terasa
Ruangan kita begitu sepi tanpamu
Tidak ada keonaran di dalam sana

Wagga tidak banyak bersuara
Nopy juga tidak terlalu nakal
Mereka menjagaku dengan baik, sayang
Kami merindukanmu

Kamu perlu tahu ini
Aku sangat bangga padamu
Kamu tidak lelah untuk menjalani hidup
Kamu adalah berkat dari Alam Semesta

Jaga kesahantanmu disana
Jaga hatimu untukku
Aku menunggumu kembali


Yours,
Gie

Minggu, 23 Agustus 2015

Dua Puluh Lima Ribu Rupiah

25rb, itu uang yang tersisa di saku celanaku. Tidak ada uang di dompet, ATM, atau apapun itu.
Hanya itu yang tersisa. Mommy, aku ingin mengadu. Tapi itu hal yang tidak akan mungkin aku lakukan saat ini.

Untukmu lambung, sudah banyak makanan enak dan bergizi. 1 minggu kedapan, kamu aku istirahatkan.

Senin, 17 Agustus 2015

Selasa

Mungkin saya dapat membantu oranglain untuk bangun dari jatuhnya. Tapi saya tak dapat bangkit sendiri. Saya belum merasa tenang pagi ini.. Tapi pasangan sabar menemani, bahkan lebih dari itu... Jangan paksakan dirimu sayang... Aku mencintaimu. 

NOL

Dear guys, 

Saya minta maaf atas semua ini. Sepertinya memang belum pernah saya bahagiakan kalian. Bahkan tenagapun sudah sulit untuk saya gunakan demi membahagiakan kalian. Kedatangan kalian ke Indonesia adalah istimewa, maaf.. Saya tidak banyak membantu. 

Tapi kalian pasti tau, sebesar apa kasih sayang saya terhadap kalian. Malam ini saya merasa sendiri, menangisi diri saya yang tidak dapat berbuat apa-apa.. Doa saya menyertai kalian. 

Untuk kamu pasangan, orang yang tiap detik saya repotkan dengan urusan keluarga, pekerjaan, dan lain sebagainya.. Terimakasih ya.. Maaf akhir2 ini saya menjadi pemicu keributan dalam hubungan kita. Kamu adalah orang yang paling mengerti kondisi saya saat ini. Maaf saya dalam kondisi nol.. Saya harap kamu mengerti itu. Untuk sementara jaga dirimu baik-baik ya.. Terimakasih sudah bersabar. Doa saya juga menyertaimu. Saya turut senang melihatmu tersenyum dan tertawa malam ini... Sukses untuk karya-karyamu.. 


Saya pamit sebentar. 

Kamis, 19 Februari 2015

Belum Bisa Bukan Tidak Bisa

Terlalu mengandalkan perasaan.
Yang seharusnya ini bisa diterima.
Tapi sulit teman...

Aku memilih menjauh, dari pada harus melihat matamu berbinar ketika melihat dia...
Mencuri-curi untuk melihat dia...
Dia yang duduk tepat di depan garis matamu itu...

Aku ada disamping sayang...
Aku bukan tidak melihat...
Kamu senang memandanginya ?
Mencari perhatiannya ?

Aku turut hantarkan senyuman untuk itu...
Aku permisi sebentar...