Kamis, 28 Juni 2012

Masih Sama

Bau tubuh itu miliknya. Biasanya dia mengabari tentang dirinya sore hari. Itu yang ku ingat sebulan yang silam. Aku ingat rasanya, aku seperti orang yang terserang malaria. Jantung berdegup kencang, wajah mulai memucat dan telapak tangan dingin. Mungkin dialah penyebab penyakit itu. 

Terus sekarang dia apakabar ? mungkin dia sedang berjalan disebuah gurun pasir yang panas. Lalu dia memikirkan dirinya apakah dirinya mampu menemukan kehidupan padang rumput hijau dengan pepohonan dan buah-buah segar, ya tidak ada waktu untuk memikirkan aku yang masih saja berpikir tentang dirinya. Tapi... aku selalu menapik prasangka - prasangka yang aku ciptakan sendiri. Aku mau berjalan menuju puncak gunung es, sesampainya aku di atas gunung lalu aku merosot ke kaki gunung lalu aku tertawa karna aku menikmati dingin es itu. Dingin sekali... hingga tak satupun mampu melindungiku dari rasa dingin. Aku masih saja menikmati semua kenikmatan dingin ini. Sampai kapan ? Sampai kapan - kapan.. entalah... aku ingin bermain salju lagi...

Selasa, 19 Juni 2012

Sekian Lama Menikmati Cinta

Cinta di depan mata tidak bisa sepenuhnya dirasakan...
Cinta tersembunyi lebih pantas dinikmati malam ini...
Sang Cinta mulai terbang menembus awan seolah-olah ingin terbang bebas tanpa batas...
Aku disini masih saja berbicara Cinta...
Ya... Karna uangku tak cukup membahagiakanku.. Cinta itu.. Cinta yang tidak mampu di pegang yang membuatku mabuk seperti habis menenggak satu bak chivas...
Oh Ya!
Oh Cintaaaa.... berlindunglah di kerajaanku yang sebentar lagi runtuh.. rasakan setiap detiknya hembusan angin panas kerajaan ini...
Masih juga aku berpikir akan Cinta yang indah itu... Cinta yang indah itu! Yang.... (siapapun tidak akan mampu menembus intuisiku).