Minggu, 27 Oktober 2013

?

Ada hal yang tidak bisa dijelaskan, rasanya nano nano. 
Sudah bertemu hari minggu berkali-kali, rasanya masih sama. 
Saya mencari tanggal kadaluarsa, tapi memangnya ada ? 
Seperti bercita-cita memeluk gunung.
Seperti bercita-cita menguras laut. 
Menapaki jejak hampa kawan. 

Angin, silahkan bawa terbang sesuka hatimu.
Sampai nanti Alam Semesta mengatakan, ini harus berakhir. 

Selasa, 08 Oktober 2013

Don't say RANDOM for this night

Tidur itu istirahat otak ya ? Supaya bangun-bangun kembali prima ? 
Saya itu gak punya gangguan tidur sebenarnya, tidur itu hal yang paling nikmat. Tapi hal ini membuat saya gak bisa tidur. Tiba-tiba aja angin membawa berita, dan pikiran kembali terisolasi. Tapi tulang belakang enggan menopang badan untuk kembali duduk diruang kerja. 

Akhirnya hanya terkulai manja di atas tempat tidur. Pikiran kok masih saja maraton... Ini sudah pagi Cuk! Obat itu adalah teman, hanya saja saya masih enggan berharap dengan siapapun. Mereka juga punya kerumitan hidup, ya semua juga punya kerumitan yah... 

Jadi apa kabar Angsa ? 
Lalu apa kabar Aleta ? 
Tahun depan kita meeting ya... Kalian harus bersemayam disebuah tempat, yang biasa dipanggil BUKU. Hihihihihiiii.... 
Sabar untuk menunggu saya pulang dari penjara demi gelar S1 itu ya... 

Jumat, 04 Oktober 2013

Celoteh hati di warung kopi!

Coffeewar malam ini. 
Dimeja tengah bersama kawan, haha hihi membuang waktu. Menghibur diri bersama oranglain. Kesemuan lagi-lagi ya kawan. Si A cerita mengenai ketergantungannya terhadap alkohol, alkohol membuatnya senang sesaat demi membunuh rasa cintanya terhadap seorang wanita yang tidak mencintainya. Si B cerita bahwa besok harus menikahi wanita lugu karena dihamili seorang pria yang entah siapa, si B 'sakit' kerena harus memutuskan pacarnya di negeri paman Sam demi menutupi aib seorang wanita yang menjadi korban. Mulia yaaaa...

Mereka balik bertanya "how about you girl?" 
Saya tersenyum biasa, mau menceritakan namun sungkan. Namun ada rasa ingin sebenarnya. Mereka memaksa, saya menjawab "rindu man...". Ya kesimpulan mengenai rindu di meja ini bersama botol bir, kita sama-sama sedang merasakan rindu karena tidak bisa berbuat apa-apa demi orang yang kita cintai. A bertanya "Gie, boong itu dosa ya?" Saya jawab "iya, dosa terhadap diri sendiri. Tapi enggak juga" B menyaut "ambigu kamu Cuk!!!!!!". Kami tertawa sambil mengunyah risoles isi daging panggang. 

"Untuk kamu si cinta platonik, ini ada kopi yang tadinya panas jadi dingin. Tadinya buat kamu, tapi aku aja yang minum ya.... Aku rindu kamu". 

Lamunan saya buyar seketika, botol bir saya tumpah kesenggol sikut B yang tajam. Sisanya hanya tawa dan kain pel.