Kamis, 22 Maret 2012

#RealitaFiksi4

Ini sebuah kemungkinan- kemungkinan yang bisa terjadi atau tidak terjadi.
Terjadi karena saya melakukannya dan menjadikan itu sebuah keputusan.
Tidak terjadi karena sebaliknya.
Kemungkinannya jika keputusan itu keluar dari hal yang di atas.
Ahh itu terlalu rumit....

Ohh ini ada pesan singkat baru saja masuk di cell phone E71. Undangan acara peluncuran NOVEL karya teman kampus yang kebetulan kami satu angkatan. Hari sabtu, dimulai pukul 1 siang dan berakhir pukul 3 sore (**berlaku untuk penyelenggara yang tepat waktu) bertempat di gedung Art Cinema milik kampus kami. Perlu diketahui, teman saya itu seorang gadis batak lulusan pesantren di tanah batak sana. Panggil dia Siti. Nama di facebook -nya diberi marga Hasibuan karena memang marga Hasibuan turun temurun dari ayah, kakek dan moyang - moyangnya terdahulu.

Kabar bahwa dia sedang menulis sebuah NOVEL terdengar sejak saya dan teman-teman satu angkatan yang masuk kampus jurusan film kira-kira semester awal kalau saya tidak salah berarti saya benar. Ya sejak itulah. Dan akhirnya undangan peluncuran NOVEL yang berjudul ONLY TIME mengundang saya dan teman-teman lainnya pastinya untuk hadir dan menyaksikan Siti berbicara dimuka umum dan bercerita mengenai NOVEL-nya :D

Saya bahagia, saya bangga dan saya tepuk tangan sekarang.. untuk teman saya si Siti itu !!!
Bagaimana tidak, dia seorang penulis yang telah berhasil menjadi seorang penulis NOVEL dan memiliki penerbit serta editor juga yang telah membacanya terlebih dahulu, berarti itu tulisannya bagus dan layak dibaca...

Saya sempat membaca kembali tulisan-tulisan saya dan tulisan saya sungguh bukan tulisan yang sungguhan seperti penulis berkarakter penulis...

Kembali ke Siti. Kira-kira apa lagi yang saya harus ceritakan mengenai si Siti ?
Sudah yah... Nanti saya semakin mahir menulis dan bisa-bisa menjadi penulis seperti Siti...
hahahahahahahahaaa...







Salam damai sejahtera bagi kita semua umat manusia!
Dan selamat hari Nyepi esok hari bagi saudara-saudara saya yang berkeyakinan Hindu.!
Dan selamat liburan panjang untuk anda yang akan berlibur atau jangan-jangan sudah sampai di Puncak atau Bandung atau sedang bermacet ria, ya maka nikmatilah liburannya!
Dan untuk anda yang tidak berencana liburan lalu berdiam diri di rumah, maka nikmati juga!

Dan special untuk diri saya sendiri, selamat liburan bersama tugas-tugas kuliah yang segerobak. Jangan lupa minum obat serta jangan tidur terlalu pagi, sesekali malu-lah sama ayam yang pagi-pagi berkokok diantara nikmanya tidur dikasur yang empuk. **ya masalahnya apa hubungan gw sama ayam ? sodara bukan! temen bukan! peliharaan gw sendiri juga bukan! #ayamtetangga.

Kalo biasanya pidato pembukaannya panjang lebar, ata' ete', ngalor ngidul
nah ini, disini...
penutupannya aja. terserah yang baca mau baca apa enggak.
baca syukur gak yah udah gak peduli juga.
tapi makasih dan peluk serta cium bagi yang baca :D
#sayajarangperhatikantandabaca
#jadinikmatinaja

Assalamualaikum Wr.Wb.
Selamat Malam.
Hom Swastiastu.
Shalom.

-end-






Kamis, 08 Maret 2012

#RealitaFiksi3

Belajar pada suatu kelas yang berisi hanya beberapa kepala manusia. Di depan kelas ada seorang yang juga berbentuk manusia dengan umur jauh di atas kami.

Kembali ke saya. Saya masih terus menyimak ilmu-ilmu yang sedang dibagikan secara imbalan kepada saya dan juga teman-teman. Sejauh ini belum membuat jenuh, tapi entah dengan teman-teman di bangkunya masing-masing.

Angka genap ditambah ekstra 40 menit baru kelas bisa bubar. Itu peraturan akademik "katanya".
baru kepala-kepala yang bebentuk manusia ini mencari kesibukan dengan cara mengisi perut. Ada juga dengan kepentingan masing-masing entah itu memang penting atau sebenarnya tidak penting jadi, terpaksa.

Aku tetap berjalan menuju tempat yang banyak manusia duduk berjejer di kursi dengan sajian meja dan banyak benda di atasnya. "Kopi satu yah", bibir ini akhirnya tertarik untuk tersenyum kepada seorang pelayan minuman yang sepertinya betah berjualan di sana demi melanjutkan hidup. Beberapa anak manusia minum kopi manis, pait atau es teh manis atau juice dan air putih di dalam botol. Suka-suka dengan selera masing-masing.

Ada juga yang mengisi perut karena sudah dihantui rasa kelaparan. Begitu juga dengan saya dan teman - teman lain. Asik berbincang sesuatu yang kurang bermutu (sesungguhnya itu obat penat) dan mulai tertawa terbahak-bahak akan sesuatu yang patut ditertawakan. Kami memang hanya sedang membunuh waktu untuk akhirnya kembali mendengarkan orang yang hobi mengoceh (entah hobi atau tuntutan) berumur lebih tua dari kami di depan kelas.

Pikiranku sedang tidak menyatu dengan perasaan. Sehingga membuat perilaku-ku berjalan begitu saja dengan wajar dan normal (untungnya). Aku meliburkan perasaan untuk pergi ke hawai dan bersenang-senang di atas puncak gunung dengan segudang suara alam dan udara sejuk dengan harapan sang perasaan dapat kembali segar.

Akhirnya aku kembali ke rumah yang hangat karena ada senyuman ibu di dalamnya.
Sang Pencipta, terimakasih beribu kali atas kesempatan yang ada dari waktu ke waktu.
Hingga saat ini aku menutup tulisan-ku di blog ini.

#RealitaFiksi2

Pikiran ini tertuju pada manusia berkelamin wanita yang aku kenal sudah kurang lebih 6 tahun belakangan ini. Entah masih seperti yang lama atau sudah berubah wujudnya. Aku rasa masih sama. Ya hanya mengira-ngira.

Perubahan itu tidak bisa diterka-terka dengan perasaan. Aku sengaja dan akan terus tetap diam saja. Entah aku masih peduli atau mungkin sudah tidak lagi peduli. Entah aku bahagia atau sebaliknya. Mungkin nanti akan bertemu pada suatu tempat yang tidak pernah dikira-kira.

Keluar dari jalan pikiran-ku. Aku tidak lagi mengisi penuh perasaanku tentang keingin tahuanku dengan wanita itu. Wanita itu mungkin bisa disebut teman atau sahabat atau apalah (itu tidak penting). Aku hanya merasa ganjil. Keganjilan menurut lagi-lagi terkaanku.

Isi otak-ku baru saja aku bersihkan dari masa lalu. Masa lalu yang hanya bisa mengingatkan akan kerinduan dan kenyamanan. Tidak satu-pun saat ini teman atau sahabat yang memiliki makna pasti dalam hidup. Semua hanya pembohong untuk sesekali merasa telah berhasil memberi orang kenyamanan dan menaikkan ke posisi baik.

Kenapa harus seperti itu ? Apa memang hubungan manusia itu hanya sekedar mengambil manfaat untuk diri sendiri ? Ya itu terserah asumsi kalian...
Sesungguhnya aku tidak sedang menjauhkan siapapun.
Aku ada di sini, duduk manis dengan orang-orang yang sesekali ada sesekali tidak.

Menyimak tingkah perilaku manusia yang dikenal.
Dengan sejuta pertanyaan di kepala...
Tapi ini tidak menyita waktu penting-ku.

Senin, 05 Maret 2012

#RealitasFiksi1

Duduk disebuah pelantaran terbuka. Aku dengar bisik - bisik suara manusia yang tidak asing seperti menaikkan derajat-ku dalam niat menjatuhkan-ku. Oh, kamu teman-ku. Tidak usah terlalu repot menjodohi-ku dengan dia yang sebenarnya kamu-pun suka. Aku mau tertawa sekali ini saja melihat kebodohan-mu yang sangat lucu mungkin besar naif. Tapi kamu tetap teman-ku. Untung aku tak besar amarah dan makan hati dengan sikap-mu. Aku besar kemungkinan bahwa kamu menyukai hal itu, hal yang sebenarnya kamu idam-idamkan. Tuhan sang Agung, terimakasih telah menyelamatkan aku dari buayan kemarin yang hampir saja aku hirup aroma kuburan dengan wangi kembang, tanah basah dan mayat-mayat yang baru mati serta rintik-rintik hujan dengan selimut kabut. AKU TAKUT.

"slurrpp" menyeruput kopi panas dari tahi luak yang nikmatnya mencapai ubun-ubun kepala. Aku masih saja duduk berpikir akan sikap dan sifat teman-ku. Wajahnya merah merona akibat bahagia karena akhirnya mempunyai seorang kekasih. Pikiran-ku hanya, teman-ku yang punya kekasih hati dan "dia" orang ia "sukai" dan pola pikirnya yang betul rumit hingga akhirnya dia hanya memikirkan bahwa kebenaran mulutnya yang sangat akurat.

Yaampun... Aku tidak sedang cemburu... hahahahahahhaa... Aku khawatir teman-ku bisa gila akibat kebodohannya dan kemunafikannya...

Burung-burung berkicau, aku terpancing untuk bersiul-siul membuat satu irama yang membuat kami akhirnya bersenandung riang.
Hilanglah semua pikiran atas teman-ku. Baiknya aku melanjutkan menyeruput kopi dari tahi luak ini sesekali bersiul dan hilanglah semua penat.