Rabu, 03 Oktober 2012

Jam 10 Malam

Malam - malam bersama sang kekasih
Rindu - rindu yang sedang kami pupuk. Dulu itu...
Menunggu jam 10 malam, jantung berdegup kencang. Saya masih didera rindu menunggu sang kekasih pulang. Menunggunya diantara dinding dan daun pintu yang sudah terbuka sejak satu jam yang lalu. Sorot lampu motor merahnya belum menampakkan bayang. Hanya ilusi yang ada di kepala ini.

Aroma keluh yang keluar dari mulut dan lubang hidung pria itu ketika mengucapkan kata "sorry i'm late". Kedua sudut bibirnya saling menarik, senyumannya hangat sekali. Aroma tubuhnya menggerogoti nafsu. Tak ada bau lain, hanya aroma tubuh dia setiap malam. 

Seperti tidak pernah bercinta. Pelukkan adalah hal istimewa bagi kami. Bahasa tubuh yang memancarkan arti bahwa "kami merindu". 

Saya ingin berkhayal tentang dia, dia yang setiap malam terbaring di sebelah tubuh ini menyembunyikan gejolak. Saya-pun menyembunyikan gejolak yang mendesak. Klise!

Penyebab saya menulis ini. 
Karena saya tak mampu lagi menyembunyikan bahwa saya masih merindu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar