Sabtu, 25 Januari 2014

Undangan Makan Malam

Sebuah meja makan cukup diduduki empat orang anak manusia. Bentuknya bulat, tidak bersiku. Makanan yang dihidangkan sangat berlebihan untuk kapasitas lambung orang normal. Kami undang orang lain untuk ikut menghabiskan makanan ini. 

Tapi yang kami undang adalah orang yang salah. Mereka tidak terbiasa makan makanan setengah matang. Karena mereka merasa terjebak dalam undangan makan malam, terpaksa mereka memakan makanan tersebut dengan rasa mual menahan muntah.

Saya hanya tertawa dalam hati, jika memang tidak sanggup menguyah apalagi menelan makanan yang kami hidangkan di atas meja, seharusnya tolak saja dari awal. Mengundurkan diri dari makan malam kami lebih baik dari pada saya harus melihat wajah tidak enak. Makanan di mulut saya harusnya enak berubah menjadi tidak enak karena wajah tamu yang tidak enak. 

Sebentar, tadi hanya ada empat kursi makan, tamu undangan duduk di mana ? 
Mereka duduk di lantai. Mereka cocok duduk di lantai, karena harus menyembunyikan wajahnya. 
Lalu dua orang pemilik kursi ikut duduk di lantai bersama tamu. Dua orang pemilik bangku yang lain bertahan duduk di atas kursi.

Yang perlu diketahui, para undangan itu bukan rakyat jelata yang perlu diberi makan. Mereka sekelompok orang yang hidup di sebuah ladang yang disebut "Ladang Hura-hura". Mereka selalu berhura penuh cerita, dengan ocehan serba ngelantur. Mungkin mereka terbiasa memakan makanan yang berefek ngelantur berkepanjangan. 

Makan makanan sehat seharusnya yang mereka makan, tetapi karena itu tidak penting bagi mereka mungkin, sulit akhirnya untuk menelan makanan sehat. Lidahnya saja sudah menolak, bagaimana lambungnya. 

Makanan merupakan nutrisi bagi tubuh dan juga otak. Jadi ??? 
Terimakasih telah berkontribusi untuk menghabiskan makanan di atas meja kami :)

70% tamu dari "Ladang Hura-hura"
30% tamu yang saya undang, mereka yang terbiasa makan makanan sehat. 

Satu orang tersisa di kursi meja makan. 
Saya dan undangan "khusus" pindah ke ruang tengah dan melahap makanan sambil menontoni tamu-tamu yang duduk di bawah meja makan bersama dua orang pemilik kursi makan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar