Kita jarang ketemu, tapi selalu berhubungan melalui smartphone sejuta umat.
Tidak memungkiri, dia bagian dalam hidup saya. Termasuk orang yang berpengaruh besar dalam proses pendewasaan saya. Tidak pernah berkata langsung, tidak juga memuji ataupun menghujat. Ketika saya bertanya barulah dia menjawab. Memiliki kecerdasan yang sangat berbeda dengan saya. Kecerdasan saya terasah akibat mengisi teka teki yang sering iya lontarkan.
Tidak suka dikasihani, sayangnya saya tidak pernah merasa kasian terhadap dia. Tapi saya dapat merasakan sakitnya jika dia terluka. Walaupun dia mengatakan dia baik baik saja. Sangat bisa dan bijak untuk dijadikan kawan bertukar pikiran. Saya selalu hormat dengannya. Sama halnya seperti saya menghormati saudara kandung saya yang berada jauh di negara kincir angin.
Sering kali saya membuatnya pusing, bahkan bosan dengan tingkah laku saya. Sepertinya dia terbiasa bahkan tidak menjadikan itu sebuah drama. tidak hentinya dia membimbing dan mengingatkan saya dalam hal apapun. kesehatan dan pendidikan yang paling sering terucap dari bibirnya.
Lagu ronan keating, when you say nothing at all... beberapa bait yang dapat mewakili faktanya..
Tidak hanya dia, tetapi keluarganya yang luarbiasa juga berperan sangat penting dalam hidup saya. Ketika bersama mereka, seakan – akan saya memiliki ayah, ibu, kakak serta adik. Terasa lebih dari lengkap hidup ini.
2 kali harus istirahat di sebuah rumah sakit, saya menjaga bukan karena KASIHAN ! bagaimana jika salah satu anggota keluarga yang anda cintai sakit ?! ingin selalu menemaninya untuk memastikan bahwa dia akan baik – baik saja. Lebih baik saya yang menjaga dari pada mama atau papa yang harus menjaga. Saya mencintai beliau dengan segenap hati, tidak ingin beliau sakit.
Seperti coklat hangat. Tidak terlalu manis dan juga tidak terlalu pahit. Campuran susu yang cukup dan tidak membuat saya mual. Pas ! tetapi saya membutuhkan minuman itu untuk menghangatkan tubuh saya yang dingin ini. Maaf, coklat hangat ini tidak dapat dibeli atau dihargai dengan uang.
Tidak perlu saya tulis apa yang dia rasakan. Saya dapat merasakan itu.
Ini yang dinamakan garis yang Tuhan lukiskan di atas kanvas hidup saya. Jutaan garis, dan ini salah satu garisnya...
Sekarang apakah masih merasa kurang ? Tidak !
Hanyalah ucapan syukur yang keluar dari dalam hati terus menerus untuk sang MahaAgung Tuhanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar