Selasa, 17 Agustus 2010

SATU

Saya anak ke empat dari empat bersaudara.

Ibu saya Muslim (Islam)

Ayah saya Muslim (Islam Jawa Kejawen)

Saya dan tiga orang saudara saya juga muslim sampai saat ini. Kami adalah muslim

(sama halnya dengan ibu saya).

Ibu dan Ayah saya memiliki cara yang berbeda dalam beribadah sebagai muslim. Memang tidak semuanya berbeda, ada juga beberapa hal yang sama. Tapi mereka tidak saling menghakimi satu sama lain. Mereka akur – akur saja sebagai orang muslim yang berbeda.

Sebagaimana yang kalian ketahui, bagaimana seorang muslim beribadah. Solat 5 waktu, Subuh, Dzuhur, Ashar, Magrib dan Isya. Berzakat (memberi makan para duafa dan fakir miskin), Berpuasa pada bulan Ramadhan dan juga membaca sebuah Kitab Suci yang dinamakan Al – Qur’an sebagai panutan (seperti manual book manusia sebagai orang muslim). Tapi bukan berarti selain umat muslim tidak boleh membaca dan mempelajarinya. Siapapun boleh membaca dan mempelajarinya.

Dari kecil saya sudah dididik menjadi muslim sesuai dengan muslim yang dianut oleh kebanyakan orang pada umumnya. Ibu saya dan keempat anaknya menjalani ibadah yang sama. Sedangkan ayah saya yang seorang muslim juga, berbeda cara menjalani islamnya sebagai muslim.

Saya muslim, saya muslim sesuai dengan keturunan dari kakek dan nenek moyang saya. Mungkin kalau saya seorang keturunan lain mungkin saya bukan seorang muslim. Saya pasti seorang yang sama seperti keturunan saya sebelumnya.

Ini bukan untuk diperdebatkan, ini hanyalah tulisan yang bersumber dari hati yang berbicara tapi tidak terdengar suaranya.

Saya manusia yang menganut agama Islam

Anda manusia yang menganut agama Kristen

Anda manusia yang menganut agama Buddha

Anda manusia yang menganut agama Hindu

Dan lain sebagainya…

Kita semua sama – sama manusia kan ?! kita hanya berbeda AGAMA !

Saya Islam beribadah untuk Tuhan saya yang 1

Anda Kristen beribadah untuk Tuhan anda yang 1

Anda Buddha beribadah untuk Tuhan anda yang 1

Anda Hindu beribadah untuk Tuhan anda yang 1

Sama – sama bertujuan untuk beribadah kepada Tuhan yang SATU !

Ini hal yang sangat tidak penting untuk diperdebatkan sekali lagi !!! TIDAK UNTUK DIPERDEBATKAN !

Manusia yang memili keyakinan terhadap sang Pencipta.

Saya selalu bertanya – tanya, kenapa banyak agama di dunia ini ? untuk apa kami dibeda – bedakan ?! intinya kami menyembah zat yang SATU !

2 tahun saya menghabiskan waktu sebagai agnostik. Memilih untuk banyak mengamati serta merasakan apa yang seharusnya saya rasakan. Karena selama ini saya beribadah karena agama saya memang mengajarkan seperti itu !

Saya ingin mengenal lebih dalam tentang keTuhanan. Tuhan yang SATU.

Mulailah saya memahami tentang keTuhanan. Saya membaca buku – buku para sufi dan juga banyak bertanya kepada teman dekat yang berbeda keyakinan. Tidak luput saya juga bertanya kepada para tokoh agama.


Sampailah pada titik saya menemukan sebuah ayat yg bertuliskan kurang lebih seperti ini

“Ku tiupkan separuh roh Ku untukmu”.


Nyawaku separuhnya adalah roh dari Tuhanku, tidak pantas rasanya aku menyakiti diri ini secara fisik maupun batin. Karena ada Tuhan didalam diri ini.

Aku sangat mencintai Tuhanku. Aku mencintai diriku sendiri.

Dulu aku mencari Tuhanku, kini aku telah nemukan bahkan merasakannya. Sulit untuk diungkapkan secara lisan ataupun tulisan.

Bagaimana dengan anda ? apakah anda pernah mengalami hal yang sama seperti saya dengan cara yang berbeda ?

Ini salah satu cara saya menikmati indahnya hidup ini.

Dimata Tuhan, kita semua adalah makhluk yang sama. Tidak ada bedanya.

Terkadang kita sendiri yang menciptakan sebuah perbedaan. Tanpa menyadari sebuah landasan yang SATU.

Izinkan saya memohon maaf kepada Tuhan dan kepada anda. Saya tidak bermaksud untuk menggurui. Hanya ingin bercerita.. itu saja…


Bagaimana dengan agama ?! saya tidak akan membahas tentang agama. Terlalu ironis rasanya. Agama yang membuat kita berbeda. Dan selalu dikambing hitamkan.

Sebaiknya kini, berjalanlah terus ke depan. Rasakanlah semua kenikmatan yang Tuhan telah berikan. Dan sadarilah semua yang kita miliki ini milik Sang Pencipta. Jagalah apa yang telah diberikanNya.

Terimakasih Tuhan izinkan aku untuk terus mencari dan merasakan arti kehidupan di dunia ini. Terimakasih Tuhan atas kehadiranMu melalui para sahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar