Rabu, 25 Desember 2013

Kado Natal dan Pesan Natal

Untuk Sang Pencipta yang Maha Agung. 

Terimakasih itu kata yang biasa saja jadinya. Tapi intinya itu. 
Ini soal hal yang gak pernah saya minta, tapi hadir lalu melengkapi. 
Ini juga soal hal yang biasanya dianggap kebetulan saja. Tapi tidak ada yang kebetulan. 

Tuhan, 
Jaga mereka dalam setiap langkahnya. 
Jika mereka terpeleset lalu terjatuh, saya percaya tangan Tuhan lah yang pertama kali menolong.
 Tapi Tuhan, tolong 'lembutkan' kepala mereka sedikit saja. Sampai saat ini masih terlalu keras -.-"

Hal : Pesan Natal 2013 
Untuk : Saya (penulis blog ini) 
Dari : A dan B (AB itu golongan darah saya) *masih kebetulan? 

Pesan dari saya untuk A dan B : "kalian masih belum bisa saya jabarkan secara ilmiah (ini bukan pesan. Pernyataan lebih tepatnya.) Pesannya : Tolong jangan bosan untuk ingatkan saya". 

And the end,
Happy Christmas :") 


Selasa, 24 Desember 2013

Desember

Ini natal... Gak seharusnya saya sedih. 
Tapi saya cukup sedih karena kecewa terhadap karya. 
Karya saya dan teman-teman. Sayangnya saya tidak bisa lagi percaya dengan satu orang yang bernama (anggap saya lupa dengan namanya). 

Ada tapinya, 
Malam natal tahun ini. 
Entah dari mana mereka datang. Mereka datang dengan segudang tawa. Sepertinya memang Tuhan tidak membiarkan saya larut dalam kesedihan. Belum pasti bisa berbesar hati jika mereka yang malam natal ini tidak ada. Untuk kalian yang beberapa hari belakangan ini menemani, terimakasih atas kasih. 
Tidak bisa dibahasakan bagaimana perasaan saya terhadap kalian. Kalian istimewa. 

Selamat natal...
Tuhan memberkati. 

Senin, 16 Desember 2013

#coretcoretan di KRL

Kereta listrik tidak terlalu padat. Saya dapat lapak kosong di batas gerbong. Bisa dipastikan besi pembatas ini tidak menggigit pantat. Di luar mendung, awan menahan tangis. Udara panas tidak berangin. Begitu Jakarta beberapa minggu terakhir. 

Tapi semua yang ada di gerbong ini, anak manusia pencari rejeki. Bersabar menanti stasiun yang dikehendaki. Berdiri menghadap jendela kereta listrik, entah berpikir apa dan entah berkhayal apa. 
Entah sedang senang, atau jangan-jangan sedih. Mungkin dan bisa jadi menahan lapar dan menghitung sisa keping uang. 

Kuping disumbat, dialirkan sebuah melodi. Oh! Sedang memperbaiki mood. 
Mata tatap menatap, tapi kosong. 

Saya turun di stasiun Cikini. 
Kalian hati-hati :) 

Minggu, 15 Desember 2013

Morphine

Di telinga masih tersisa teriak hingar bingar kepanikan anak manusia. 
Di mata terkadang hadir potongan scene kekonyolan tingkah mereka. 
Di dalam ruangan sunyi ini hadir tawa dengan karangan kata yang tidak bisa diungkapkan secara gamblang! 

Baru beberapa hari yang lalu saya berjalan di bawah rintik hujan kota Bogor. Mencoba mengunyah keganjilan dan menelan amarah. Ada tawa yang rasanya tidak pernah absen. Tawa itu seperti morphine ketika saya sakaw. 

Sampai bertemu. 

Minggu, 01 Desember 2013

Senin Pertama Bulan Desember Tahun Ini!

Desember hari kedua tahun ini. 
Tuhan selalu baik hati. Selalu ada kesempatan untuk terus bernafas, bersyukur karena masih bisa berperan untuk skenario Tuhan. 

Hari ini jika harus kehilangan satu hal, itu mungkin kesedihan, tapi... Terimakasih Tuhan. 
Hari ini jika benar - benar perubahan itu terjadi, Tuhan pasti beralasan. 
Dan jika hari ini masih ada rasa bahagia, itu tandanya Berkat Tuhan deras turun ke bumi. 

Selamat memulai senin pagi teman :) 
Sukses hidup di jalan Tuhan. 

Jumat, 15 November 2013

Rintik Hujan Sabtu Ini

Jalan hidup dari Alam Semesta selalu diluar dugaan. Penanaman ekspektasi bisa tercapai atau bahkan terbunuh begitu saja. Diri sering kali berada di titik NOL ketika ekspektasi yang ada akhirnya mati. Ada waktu yang diberi untuk sendiri, itu saatnya benteng pertahanan diri mulai dibangun kembali.

Pilih hidup sendiri dengan jutaan kasih atau pilih hidup dengan kekasih dengan satu kasih ?
Balik lagi kepersoalan 'memilih', apa sebuah pilihan harus dibuat sendiri ? Lalu dipilih sendiri juga ?
Sama saja dengan 'sendiri'. Terbaca IRONI.

Apa yang bisa dilakukan untuk bisa merasakan nikmatnya hidup yang di hujani kasih Tuhan ?
Jadi teruslah melangkah, "Terimakasih Tuhan atas kesempatan hidup dengan kasih Tuhan yang tidak terbatas".

-Hidup ini adalah kesempatan untuk menemukan jalan kembali ke 'rumah abadi', apalagi yang harus di dustakan ?- 

* Tidak perlu payung untuk menghindari 'hujan' kasih Tuhan 
* Tidak perlu jas hujan, itu sama saja menolak 'basah'-nya kasih Tuhan 

(Note : Hanya sebuah analogi)

Minggu, 27 Oktober 2013

?

Ada hal yang tidak bisa dijelaskan, rasanya nano nano. 
Sudah bertemu hari minggu berkali-kali, rasanya masih sama. 
Saya mencari tanggal kadaluarsa, tapi memangnya ada ? 
Seperti bercita-cita memeluk gunung.
Seperti bercita-cita menguras laut. 
Menapaki jejak hampa kawan. 

Angin, silahkan bawa terbang sesuka hatimu.
Sampai nanti Alam Semesta mengatakan, ini harus berakhir. 

Selasa, 08 Oktober 2013

Don't say RANDOM for this night

Tidur itu istirahat otak ya ? Supaya bangun-bangun kembali prima ? 
Saya itu gak punya gangguan tidur sebenarnya, tidur itu hal yang paling nikmat. Tapi hal ini membuat saya gak bisa tidur. Tiba-tiba aja angin membawa berita, dan pikiran kembali terisolasi. Tapi tulang belakang enggan menopang badan untuk kembali duduk diruang kerja. 

Akhirnya hanya terkulai manja di atas tempat tidur. Pikiran kok masih saja maraton... Ini sudah pagi Cuk! Obat itu adalah teman, hanya saja saya masih enggan berharap dengan siapapun. Mereka juga punya kerumitan hidup, ya semua juga punya kerumitan yah... 

Jadi apa kabar Angsa ? 
Lalu apa kabar Aleta ? 
Tahun depan kita meeting ya... Kalian harus bersemayam disebuah tempat, yang biasa dipanggil BUKU. Hihihihihiiii.... 
Sabar untuk menunggu saya pulang dari penjara demi gelar S1 itu ya... 

Jumat, 04 Oktober 2013

Celoteh hati di warung kopi!

Coffeewar malam ini. 
Dimeja tengah bersama kawan, haha hihi membuang waktu. Menghibur diri bersama oranglain. Kesemuan lagi-lagi ya kawan. Si A cerita mengenai ketergantungannya terhadap alkohol, alkohol membuatnya senang sesaat demi membunuh rasa cintanya terhadap seorang wanita yang tidak mencintainya. Si B cerita bahwa besok harus menikahi wanita lugu karena dihamili seorang pria yang entah siapa, si B 'sakit' kerena harus memutuskan pacarnya di negeri paman Sam demi menutupi aib seorang wanita yang menjadi korban. Mulia yaaaa...

Mereka balik bertanya "how about you girl?" 
Saya tersenyum biasa, mau menceritakan namun sungkan. Namun ada rasa ingin sebenarnya. Mereka memaksa, saya menjawab "rindu man...". Ya kesimpulan mengenai rindu di meja ini bersama botol bir, kita sama-sama sedang merasakan rindu karena tidak bisa berbuat apa-apa demi orang yang kita cintai. A bertanya "Gie, boong itu dosa ya?" Saya jawab "iya, dosa terhadap diri sendiri. Tapi enggak juga" B menyaut "ambigu kamu Cuk!!!!!!". Kami tertawa sambil mengunyah risoles isi daging panggang. 

"Untuk kamu si cinta platonik, ini ada kopi yang tadinya panas jadi dingin. Tadinya buat kamu, tapi aku aja yang minum ya.... Aku rindu kamu". 

Lamunan saya buyar seketika, botol bir saya tumpah kesenggol sikut B yang tajam. Sisanya hanya tawa dan kain pel. 

Sabtu, 28 September 2013

Ditertawai

Saya seringkali ditertawai oleh orang lain. Entah karena saya selucu Srimulat atau sangat menjijikkan sehingga orang lain terbahak. Diatas rasa gelak tawa, saya ikut tertawa, menertawakan cara dari masing-masing anak manusia. Beda suara, beda ritme, beda intonasi, beda gerak tubuh. 

Asal jangan Tuhan yang menertawai saya. 

Jumat, 27 September 2013

Kopi Pagi Ini

Sabtu pagi terbiasa dengan ngopi dikedai kopi. Dimana saja asal ngopi. Kopi ini lebih pait dari biasanya, padahal memang saya peminum kopi kental pait setiap harinya. Ada yang bikin manis pagi ini, pisang goreng! Manisnya menggigit syaraf gigi. Tumben hari ini, dikedai ini, menu pisang tersedia. Agaknya suasana berusaha memberi rasa manis di tengah kopi yang pait sekali. Cukup melihat pisang goreng manis ini, saya tersenyum manis campur pait. 

Siang ini harus minum kopi lagi, kopi yang bermerk dengan harga cukup mahal. Jika memang itu kopi tidak masalah. Jangan melewati secangkir kopi pahit untuk hari-hari selanjutnya, langkah saya akan terhenti karena jantung tidak lagi berdegup. Kopi mengisi hari-hari si jantung penuh dengan rasa kasih dan cinta. Terimakasih kopi. 

Sabtu, 21 September 2013

Mimpi Aleta

Aleta memejamkan mata menahan ego. Belum ada senyuman yang tersirat. Diluar jendela, hujan deras disertai angin, menyapu setiap debu jalanan. Aleta si wanita bersayap tidak mampu menembus kerajaan Anatloe dan Anassa. Aleta berusaha untuk tidur dan berharap dapat bertemu Anatloe dalam mimpi.

Senyuman terpancar dari wajah Aleta, penuh harap itu adalah Anatloe yang sudah lama ditunggu-tunggu. Namun ironi, bukan sosok Anatloe yang ditemuinya, melaikan Dewi Afrodit. Aleta menunduk dan berkata "Aku tidak akan memiliki dua kekasih sekaligus". Afrodit membalas dengan senyuman dan menjawab "Aku salah mendatangi mimpi, harusnya mimpi ini untuk Anatloe".  

Rabu, 18 September 2013

Saya dan Ibu

Saya lahir ketika umur Ibu 48th. Tidak ada yang menduga dengan kelahiran saya. Setelah umur 20th, saya menerima bahwa nama saya hanya dua kata, bukan tiga kata. Abaikan- 

Ini soal saya yang masih 22 tahun dan Ibu yang sudah 70 tahun. Disetiap hari, pasti kami menyempatkan diri untuk berbincang-bincang. Pertama curhat anak ke Ibu, kedua curhat Ibu ke anak. Ada dua hal yang bermanfaat, Saya bercerita mengenai masalah duniawi yang saat ini sedang digandrungi orang-orang, Ibu mendapatkan berita-berita yang baru. Sebaliknya, Ibu bercerita mengenai sejarah, jaman Ibu masih kecil hingga dewasa. Masalah politik jaman dulu, pejuang-pejuang anti korupsi, dan pendidikan jaman Belanda. 

Era kami benar-benar berbeda! 

Senin, 16 September 2013

Ilusi Sang Ilusionis

Saya menertawai diri sendiri dalam ruang redup. Redup, sunyi, sayup-sayup tersenyum kecil. Saya jatuh cinta dengan pria Ilusi. Entah akan ada jawaban nantinya, atau terus akan begini. Saya dapat menikmati hal ini dalam waktu lama. 

Untuk mencari alasan bahwa saya harus meninggalkan semua ini cukup sulit dan naif. Kamu sudah memberikan sentuhan warna merah diantara warna putih, hitam, dan abu-abu. Kamu tau itu ? 

Untuk kamu sipemberi warna merah.  

Jumat, 13 September 2013

Kopi Pagi Ini

Ini bukan lagi pagi, namun cocok dibilang siang. Semalam saya tidur dalam keadaan berpikir, memikirkan hal-hal absurd mengenai kita. Kita sama-sama NEUROTIK kali ini! Terbukti pagi tadi dengan sapaanmu yang membuat saya terjaga lebih cepat dan menyadari bahwa kita masih dalam keadaan NEUROTIK. 

Rasanya tidak pernah ingin mengenalmu lebih dalam, tapi seperti yang kamu bilang "tercebur dalam nasib tidak bisa berenang, berusaha untuk menepi namun sudah terlambat, kita sudah tenggelam". 

Kopi Toraja pagi ini tidak seperti kopi-kopi sebelumnya, saya tidak menyeduhnya dalam gelas namun menggodoknya bersama air di atas tungku berapi. Sedikit manis, karena rindu dengan rasa manis! Saya menganalogikan kamu sebagai Kopi Hitam dengan bubuhan gula Tropicanaslim. Tidak membuat gendut, namun manisnya hanya bayang-bayang di langit-langit mulut. 

Sabtu, 15 Juni 2013

Parkiran yang hilang

Friday... It's my day. Tidak ada niat untuk akhirnya datang ke acara itu. Saya bosan melihat kebohongan dia, saya putuskan untuk pergi saja. Wajahnya tertekuk kaku dengan tatapan mata menunduk namun menantang fakta. Ya, saya pergi. 

Tiba disana, semua masih terlihat normal. Bertemu seorang teman, dan menghabiskan waktu bersama orang asing. Pukul 3 pagi usai sudah cengkrama kami. Saya pulang dengan rasa mimpi. Entah apa yang barusan terjadi. 

Ada saya, ada orang-orang lain disatu meja, merokok bersama tertawa dan berbincang bersama. Hanya sajaaaa.... SIAPALAH SAYA INI. 

Dimeja itu, malam premier Film Jokowi, saya duduk bersama dengan Osman Ali, Prisia Nasution, Tengku Rifnu Wikana, Susilo Badar, dan Rio Dewanto.

Di akhir tulisan, 

SIAPALAH SAYA INI. HEHE~

Rabu, 12 Juni 2013

Waktu

Menulis bukan kebiasaan saya, saya menulis jika saja hati ini tergugah. Waktu adalah berharga, waktu adalah dimana saya berupaya untuk terus berpikir, menggunakan otak dan tubuh menerima perintah otak. Saya terlalu sibuk bermimpi untuk mewujudkan mimpi oranglain. Oranglain adalah harta karun, dimulai dari yang super bodoh sampai yang super pinter, semua harta yang saya dapatkan bersama waktu dan langkah. 

Menurut orang mungkin sia-sia, namun tidak ada yang sia-sia. Tidak sia-sia jika saja memaknai langkah kemanapun itu. Langkah saya bersama Tuhan, Tuhan menggenggam tanpa diminta, Tuhan selalu ada tanpa diminta. 

Disini saya menulis untuk orang-orang tercinta.